
Desa Rambutan Masam Simpan Tombak dan Piring Datuk Paduka Berhala
Laporan Jurnalis Lavonten, Karina
Berkesempatan mengikuti kegiatan residensi penulis muda Jambi, ke satu di antara desa tertua di Kabupaten Batanghari, yaitu Desa Rambutan Masam.
Karina, Ketua Tim Jurnalis Lavonten SMAN 10 Batanghari mendapatkan sepetik cerita beserta bukti peninggalan sejarah kebudayaan masa lampau di kampung tua itu.
Begitu banyak penemuan barang-barang bersejarah. Penemuan piring besar dan tombak dari China, klikir kambing. Konon, penemuan piring dan tombak ini, menurut Robi, tokoh masyarakat setempat, ditemukan oleh Datuk Paduka Berhala yang berlayar menuju Selat Berhala dan singgah di Rambutan Masam. Saat ditemukan, piring dan tombak itu dalam keadaan utuh yang terletak di bawah pohon rambutan. "Ditemukan di bawah batang rambutan," ulas Robi. Meski peristiwa itu sudah berlangsung ratusan tahun lalu, kini benda yang ditemukan oleh Datuk Paduka Berhala disimpan secara turun temurun, dan kini dirawat oleh keluarga Usman Abu, selaku Ketua Lembaga Adat Desa Rambutan Masam.
Keterangan yang diperoleh, piring yang ditemukan ini berupa keramik, dan setelah dianalisis oleh arkeolog diperkirakan berasal dari Swatow/Shatow dari China, pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M). Hal ini dilihat dari warna, motif dan tekstur keramik yang berwarna biru putih bawah glasir (blue underglazed), kraak style.
Pada bagian bawah ditemukan pasir karena keramik ini merupakan produk massal, ketika dibakar di dalam tungku langsung diletakkan di permukaan tanah yang berpasir (Junus Satrio Admodjo, komunikasi pribadi, 14 Juli 2022).
Menurut masyarakat setempat yang pernah menjadi kurator keramik ini, terdapat keunikan pada piring ini yaitu dapat menyimpan makanan dalam waktu yang lama tanpa basi, bahkan hingga 15 hari, walaupun makanan tersebut merupakan makanan yang mudah basi seperti gulai dan lain-lain (Bahajatul Amri, komunikasi pribadi, Juni 2021).
Hal ini karena sifat dari keramik yang dapat mempertahankan suhu secara stabil, disebabkan oleh permukaan keramik tersebut telah diglasir dan pori porinya tertutup, setelah melalui proses pembakaran hingga mencapai suhu diatas 1000 °C.
Ternyata desa yang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, memiliki banyak peninggalan yang luar biasa. Desa rambutan masam juga merupakan desa yang aktif akan budaya, masih banyak sekali yang masih dilestarikan oleh desa tersebut. Hal ini patut untuk dicontoh bagi kita semua, karena melestarikan budaya dan menjaga barang pusaka adalah suatu kekayaan daerah. Sejatinya, masih banyak hal yang perlu digali di desa ini, namun keterbatasan kemampuan dan waktu, sehingga eksplore sejarah ini, perlu dilanjutkan lagi pada kesempatan yang lain. (krn)
Komentar
Keren sekali mengambil tema budaya semangat untuk terus menulis karin
Keren banget bisa ambil ide langsung dari lapangan
Kerenn bngtt
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Paslon 3 Terpilih Sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 10 Batang Hari Periode 2025/2026
LAVONTEN BATANG HARI – Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 10 Batang Hari untuk masa bakti 2025/2026 berjalan lancar dan penuh antusiasme, Kamis (18/09). Proses demokr
Isu Perbedaan, Bullying, dan Disiplin Jadi Sorotan Debat Calon OSIS SMA Negeri 10 Batang Hari
Debat calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 10 Batang Hari menyoroti isu penting di kalangan pelajar, mulai dari perbedaan, bullying, hingga disiplin di lingkungan sekolah.  
SMAN 10 Batang Hari Gelar Upacara, Bahas Validasi Data TKA hingga Peringatan Maulid Nabi
Dalam upacara bendera Senin pagi, Ibu Mardesta Fazania, S.Pd., M.Pd. selaku pembina upacara menekankan pentingnya validasi data siswa untuk kelancaran pendaftaran TKA serta mengingatkan
Harumkan Nama Sekolah, 130 Siswa SMAN 10 Batang Hari Sukses Meriahkan Aubade HUT RI ke-80
Senyum, tawa, hingga air mata haru mewarnai wajah 130 siswa-siswi SMAN 10 Batang Hari usai menunaikan tugas di tim aubade upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI. Dengan seragam hijau ya
Bahaya Judi Jadi Pesan Penting di Yasinan Rutin SMAN 10 Batang Hari
LAVONTEN – Embun pagi belum sepenuhnya sirna ketika halaman SMAN 10 Batang Hari mulai dipenuhi suara lantunan ayat suci. Meski langit sedikit mendung, suasana terasa hangat dan kh
Keren sekali